Minggu, 23 Juni 2013




Bagaimana mungkin selembar kertas kartu BLSM dapat menutupi "PEMERKOSAAN" yang sedang dilakukan oleh pemerintah terhadap bangsa dan negara? BLSM yang digelontorkan pemerintah sebagai " DEWA PENYELAMAT " untuk kehidupan sementara RAKYAT atas INFLASI BBM . tapi justru sebaliknya BLSM merupakan saranA untuk ''PEMBUNGKAMAN" terhadap jeritan RAKYAT .!! sekarang pemerintahan ini tak ubah layaknya ''PEDAGANG'' yang sedang gencar gencarnya mencari keuntungan sebanyak mungkin !!!

BANGSA dan NEGARA ini pun semakin suram atas Ulah " BADUT-BADUT" senayan yang sama sekali tidak menyuarakan ASPIRASI suara RAKYAT !! apakah demikian ini yang dinamakan penyambung ''LIDAH'' suara hati RAKYAT ?? (Suparman Agung)

KAMPUS DAN GERAKAN MAHASISWA



Kampus yang sejak di berlakukannya NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kampus), mulai kehilangan karakter sejatinya yaitu sebagai Lembaga Pembebasan, setelah berkuasanya Soeharto aktivitas Mahasiswa kembali terkungkung dalam budaya kampus yang hedonis dan elitis. Yang mahasiswa dalam sejarahnya selalu berada digarda pelopor gerakkan Rakyat, kembali terintrupsi. Struktur, posisi dan progeram kerja yang di bangun oleh BEM semuanya di bawah komando birokrat kampus yang pada hakekatnya hanya mengabdi kepada kepentingan “Penguasa”

Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) yang sejak bergulirnya Reformasi mulai bangkit dan menunjukkan kepeloporannya bagi gerakan rakyat (walau sampai saat ini masih bersipat elitis/jauh dari gerakkan rakyat) tidak berusaha untuk merombak struktur dan progeramnya kearah yang lebih “Responsif dan Transpormatif” . sehingga tidak menjadikan BEM nantinya sebagai alat untuk meleigitiasi seluruh kebijakkan birokrasi kampus dan penguasa di Negeri ini serta menjadi alat dagangan bagi segelintir kelompok yang bersipat Oportunis untuk kepentingan yang penuh dengan dosa.

Sikap apatis mahaisiswa terhadap segala aktivitas yang di selenggarakan oleh BEM, MPM, DPM & HMJ merupakan sikap riil mayoritas mahasiswa bahwa aktivitas/kegiatan tersebut bukanlah dari aktivitas/kegiatan mereka. Banyak persoalan yang terjadi di Kampus ini, baik di tingkatan Mahasiswa yang menyangkut kuliah. Mulai dari Dosen yang Otoriter, Jarang Masuk, Literatur di Perpustakaan yang kurang memadai, Fasilitas yang masih minim, Praktikum yang masih setengah-setengah, bahkan sampai lemahnya IT mahasiswa. Kondisi ini juga di tambah oleh Jurusan yang masih dipertanyakan di tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota di NTB. Yang berdampak di tolaknya sarjana alumni IAIN mendafatar sebagai CPNS. Dan segala sesuatu yang mempersulit mahasiswa untuk mendapatkan pelayanan dan menuntut hak-haknya yang lebih layak.

Nah, jika sederetan kondisi objektifitas seperti ini maka. Sudah sepantasnyalah kita sebagai mahasiswa mengambil sikap dan tindakan yang kongkrit untuk merubahnya melalui satu missi bersama melalui BEM, MPM & DPM. Sehingga menjadi sebuah alat yang benar-benar berpihak kepada kepentingan seluruh mahasiswa. Momentum pemilihan Presiden Mahasiswa, MPM & DPM adalah peluang besar bagi kita untuk mengembalikan BEM pada pungsi yang sebanarnya yaitu sebagai Penyalur Aspirasi Seluruh Mahasiswa****ber*gerak****https://www.facebook.com/saha.deni