Kamis, 04 Juli 2013

PERGAULAN DAN KEHIDUPAN



Hampir tak ada seorang pun yang hidup di dunia ini yang tidak ingin menikmati kesuksesan . Namun banyak di antara kita yang cenderung mengartikan sebuah kesuksesan adalah berkaitan dengan materi dan harta benda atau kekayaan. Terkadang sukses juga berarti karier yang cemerlang.  Semuanya benar.  Namun, terkadang kita lupa bahwa masih ada hal besar yang sangat penting yang seharusnya menjadi perhatian dan cita-cita kita.  Sebuah kesuksesan tidak akan ada maknanya jika hanya kita nikmati sendiri. Kita membutuhkan minimal seorang teman untuk ikut menikmati kesuksesan kita.  Kita membutuhkan teman untuk berbagi, entah sebagai teman bercerita hingga teman untuk mengakui bahwa kita meraih sebuah kesuksesan.

Bisa dibayangkan, betapa tidak enaknya ketika kita meraih rejeki uang melimpah, namun kita tidak mempunyai kekasih, atau istri/suami, anak, teman atau orang yang kita anggap spesial dalam hidup kita. Pergi berbelanja, untuk siapa? Mau ke tempat karaoke, sendirian?  Kita membutuhkan teman untuk ikut menikmati kesuksesan kita.  Kesuksesan memerlukan adanya pengakuan dari orang di sekitar kita. Kita membutuhkan banyak teman, banyak relasi dan banyak pergaulan agar setiap kesuksesan yang kita raih bisa bermanfaat untuk diri kita dan orang di sekitar kita.

Relasi tidak lain adalah teman, di mana dalam hubungan pertemanan atau pergaulan, kunci utamanya adalah menghargai orang lain . Mungkin kata menghargai orang lain, merupakan hal yang sering kita dengar sehari-hari, namun mungkin hanya sebagian kecil dari kita yang benar-benar mengerti dan mempraktekannya.  Butuh waktu dan niat yang tulus untuk mempraktekkan hal ini.  Menghargai orang lain, tidak lepas dari yang namanya sebuah kesuksesan. Orang-orang yang sukses, orang-orang besar adalah orang-orang yang mampu menghargai orang lain dengan tulus dan ikhlas, tanpa tendensi.

Jadi, tidak mungkin orang bisa sukses dalam hal apapun jika orang tersebut tidak mampu menghargai orang lain.  Yang sering terjadi adalah, kita berharap agar orang lain menghargai kita. Kita  berharap teman mengerti dan memahami kita, seharusnya kitalah yang berinisiatif mencoba mengerti dan memahami teman kita.  Mulailah dengan hal-hal kecil, misalnya membalas SMS atau telepon yang kita terima.  Hal sepele ini mempunyai efek yang luar biasa bagi orang yang mengirim SMS atau menelepon kita.  Walaupun hanya, sebuah kata, "oke", sebagai balasan SMS yang masuk ke HP kita, ini sudah menunjukkan bahwa kita mempunyai perhatian dan menghargai orang lain. Kita seharusnya berpikir, bahwa ternyata kita masih dibutuhkan oleh orang lain, sehingga ada orang yang mau SMS dan telepon ke kita. Betapa tidak lucunya, jika kita mempunyai HP namun tidak ada orang yang mengirim SMS dan menelepon kita. Apakah HP yang kita miliki hanya sebagai hiasan saja? hehe.. lucu..

Bersyukurlah, dengan adanya orang yang SMS dan telepon, sebenarnya kita lebih berhemat pulsa, ketimbang kita yang menelepon. Betul? 

Dan masih banyak lagi hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mulai belajar menghargai orang lain. Bagaimanapun juga, kita hidup bersama orang lain yang selamanya kita membutuhkan sebuah pengakuan di lingkungan kita.  Semakin besar pengakuan yang kita dapatkan di lingkungan kita, maka kesuksesan yang kita impikan selangkah kita raih. Jadi, hargailah orang lain, dan orang lain pun akan menghargai kita.



HIDUP DALAM BERINTRAKSI SOSIAL



Secara alamiah, manusia mempunyai kecenderungan untuk mengikuti pola hidup yang sama tanpa ia sadari. Bayangkan saja ketika Anda pindah ke rumah baru, kemungkinan besar Anda akan meletakkan barang-barang diposisi yang sama dengan di rumah lama. Ini membuktikan betapa sulitnya mengubah kebiasaan atau pola hidup yang sudah kita lakukan bertahun-tahun.

Hal yang sama terjadi dalam suatu relationship atau hubungan berpasangan. Suatu pola mulai terbentuk pada tahap perkencanan atau pernikahan. Tanpa disadari kita cenderung melakukan hal yang sama berulang-ulang dan akan sulit sekali untuk meninggalkannya. Yang menarik dalam relationship adalah kita tidak hanya berhubungan dengan pasangan kita saja, tetapi juga dengan orang tua, tante, kakak, adik, sepupu, dan banyak lagi. Kebiasaan yang kita ciptakan akan mempengaruhi bagaimana penerimaan mereka.

Seperti mendirikan bangunan, setiap kebiasaan yang kita ciptakan seperti lapisan batu bata yang kita letakkan di atas tembok. Kebiasaan yang terbentuk di kemudian hari akan mengambil pola dari kebiasaan sebelumnya. Apabila kita menyadari sejak awal bahwa suatu kebiasaan akan menimbulkan masalah, sungguh suatu tindakan bijaksana untuk segera mengubahnya sebelum itu membentuk suatu pola yang sulit dihilangkan.

Pola juga bisa timbul karena kebiasaan dalam keluarga dan pengalaman masa lalu kita dalam relationship. Kecenderungan yang timbul adalah kita mewarisi kebiasaan lama ke dalam relationship baru. Disini kita menaruh harapan banyak dari pasangan kita. Harapan yang timbul karena kita merasa menemukan diri kita dipasangan kita sendiri. Suatu studi tentang psikologi relationship mengatakan bahwa kita cenderung mencari pasangan hidup yang memiliki kemiripan kepribadian dengan diri kita karena kita tidak mau berubah terlalu banyak.

Padahal sebetulnya relationship itu adalah proses, bukan tujuan, yang membuat kita seharusnya lebih matang dan mengerti tentang diri kita sendiri dan pasangan kita. Dalam proses pematangan pastinya akan terjadi banyak benturan dan perubahan.

Lalu bagaimana menyikapinya:

  1. Tidak ada yang benar atau yang salah dalam memecahkan persoalan bersama. Ketika Anda mencoba untuk menang dalam suatu argumen, Anda kehilangan sesuatu yang sangan berharga, yaitu rasa kasih.
  2. Masalah apapun, apabila dikenali sejak awal, akan lebih mudah diselesaikan bersama-sama dengan saling mendengarkan, menghargai dan adanya keinginan untuk berubah.
  3. Relationship bukan sekedar friendship, melainkan partnership. Fokuskan diri Anda ke teamwork dan saling membagi.
  4. Apa yang Anda berikan akan Anda terima. Ini hukum universal kehidupan yang berlaku juga untuk relationship. Kalau Anda ingin dicintai, Anda harus memberikan cinta. Semakin banyak yang Anda berikan semakin banyak pula yang Anda terima.
  5. Menyadari bahwa relationship adalah media yang paling sempurna untuk mengenali diri Anda sendiri melalui pasangan Anda. Jadi berhentilah mengomel dan mengeluh. Sebaliknya mulailah mengambil tanggung jawab dan lebih mencintai.


PEMIMPIN TRANSFORMASI


“ Segala sesuatu jatuh dan bangun karena kepemimpinan ( John Maxwell)”

Kepemimpinan sangatlah diperlukan dalam segala hal, dalam segala bidang kehidupan. Kepemimpinan bukanlah sebagai alat yang dapat mengontrol segala sesuatu untuk kepentingan pribadi sementara mengorbankan organisasi atau kepentingan para pengikut. Kepemimpinan diperlukan untuk dapat mengarahkan arah organisasi dan memetakannya sesuai dengan visi yang telah dilahirkan, dengan meningkatkan sumber-sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

Karena demikian pentingnya kepemimpinan, maka sangatlah diperlukan adanya transformasi dari diri seorang pemimpin. Kepemimpinan itu dapat dipelajari. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang langsung jadi. Diperlukan adanya proses pembelajaran yang panjang untuk dapat menjadi seorang pemimpin dan menjalankan kepemimpinan yang ideal.

Dalam pembelajaran tersebut seorang pemimpin (calon pemimpin) memerlukan transformasi, terutama transformasi dari dalam (inside transformation) untuk dapat mengemban dan menjalankan roda kepemimpinan. Mereka yang gagal melakukan transformasi mereka akan gagal juga dalam kepemimpinan. Mereka yang tidak bersedia membayar harga bagi sebuah transformasi sesungguhnya mereka tidak siap di level kepemimpinan dan tak akan pernah dapat menjalankan kepemimpinan yang baik.

Transformasi pribadi, terutama transformasi dari dalam,  merupakan nutrisi yang sangat diperlukan dan sangat vital bagi seorang pemimpin. Hal ini berbicara tentang transformasi sikap (attitude) , pikiran (mind), paradigma,sudut pandang,sikap hati,mental, dan bahkan transformasi rohani atau spiritual.

Ketika hendak menduduki posisi dalam kepemimpinan maka beberapa hal haruslah mulai berubah untuk dapat menyesuaikan dengan level atau jenjang yang lebih tinggi. Tidaklah mungkin bisa menjalankan kepemimpinan dengan baik  jika seorang pemimpin memiliki nilai-nilai ( value ) yang jauh lebih rendah dengan para pengikutnya. Level kepemimpinan memerlukan nilai-nilai pribadi yang sepadan dengan level tersebut, jika kurang dari itu maka seseorang belumlah siap dalam posisi kepemimpinan.

Transformasi seorang pemimpin bertujuan untuk dapat meningkatkan nilai diri dan menyelaraskan dengan kenaikan level yang hendak atau sedang dijalaninya. Pemimpin yang memiliki sikap-sikap ( attitude ) negatif akan sangat merusak para pengikutnya dan organisasi yang dipimpinnya. Oleh karena itu seorang pemimpin haruslah bersedia untuk bertransformasi dalam sikap-sikapnya selain juga dalam banyak hal lainnya. Justru dalam masa-masa transformasi inilah seorang (calon) pemimpin sedang diperlengkapi dan dibentuk menjadi pemimpin yang luar biasa.

Keberhasilan sebuah organisasi sangatlah ditentukan oleh kepemimpinan, keberhasilan kepemimpinan sangatlah ditentukan oleh transformasi-transformasi yang dialami oleh sang pemimpin. Transformasi pemimpin selain memberikan nilai ( value )  tambah juga akan memberikan pertumbuhan dan kemajuan bagi sang pemimpin itu sendiri. Semakin bertumbuh sang pemimpin maka semakin bertumbuh juga organisasi dan para pengikutnya.

Setiap pemimpin memerlukan transformasi demi kemajuan dan pertumbuhan organisasi. Pemimpin yang sudah berhenti belajar dan bertumbuh adalah pemimpin yang akan mematikan organisasi dan sumber daya para pengikutnya. Dengan kata lain pemimpin yang tidak bersedia untuk terus bertransformasi sama artinya dengan berhenti untuk bertumbuh dan belajar, cepat atau lambat akan menghancurkan organisasi dan para pengikutnya.

Dunia memerlukan kepemimpinan. Segala hal memerlukan kepemimpinan. Dan kepemimpinan memerlukan transformasi dari seorang pemimpin.

MASIH ADAKAH SOSOK PEMIMPIN IDAMAN DI NKRI ?


RAHASIA KEPEMIMPINAN





Dalam suatu organisasi apapun, kepemimpinan memegang peran yang penting. Bahkan segala sesuatu akan bangkit dan jatuh karena kepemimpinan. Salah satu konsep kepemimpinan yang ditawarkan oleh praktisi manajemen di Amerika adalah konsep SERVE yang dalam bahasa Indonesia berarti Melayani. Konsep utamanya ialah bahwa, apapun jabatan atau kedudukan formalnya, orang-orang yang ingin menjadi pemimpin besar harus mempunyai sikap melayani orang lain. Melalui buku “The Secret – Rahasia Kepemimpinan” oleh Ken Blanchard dan Mark Miller, konsep SERVE dijelaskan secara singkat tapi lugas.

SERVE sendiri merupakan singkatan dari lima kata kunci yaitu:
1.    S- See the Future (Melihat Masa Depan)
2.    E- Engage and Develop Others (Libatkan dan Kembangkan Orang Lain)
3.    R- Reinvent Continuously (Temukan Kembali Terus Menerus)
4.    V- Value Results and Relationship (Hargai Hasil dan Hubungan)
5.    E- Embody The Values (Mewujudkan Nilai)

Huruf pertama S- See the Future mempunyai makna bahwa para pemimpin harus bersedia dan sanggup membantu orang-orang yang mereka melihat tujuannya, dan juga keuntungan-keuntungan melangkah kearah sana. Setiap orang perlu melihat dirinya, kemana mereka pergi, dan apa yang akan menuntun perjalanan mereka.

Huruf kedua E dalam SERVE menjelaskan bahwa Engange and Develop Others (Libatkan dan Kembangkan Orang Lain) ada dua hal yaitu pertama, merekrut atau memilih orang yang tepat untuk tugas yang tepat. Itu berarti mempunyai pemain-pemain yang tepat dalam suatu tim. Kedua, lakukan apapun yang diperlukan untuk melibatkan hati dan kepala orang-orang tersebut. Dalam sejarah, banyak pemimpin telah menggunakan tangan dan yang lain tidak sama sekali. Barangkali dari sanalah istilah hired hands (orang upahan) berasal.

Kemudian ada huruf R singkatan dari Reinvent Continuously . Disinilah nilai kreativitas pemimpin dilihat. Pemimpin harus bersedia menemukan kembali setidaknya ada tiga tahap. Tahap pertama, bersifat pribadi. Beberapa pertanyaan utama yang harus diajukan adalah “Bagaimana saya belajar dan tumbuh sebagai seorang pemimpin?” “Apa yang saya lakukan untuk mendorong orang-orang dalam kelompok saya agar terus menerus belajar dan menemukan kembali diri sendiri?”. Tingkat penemuan kembali yang kedua adalah sistem dan proses. Pertanyaan untuk diri sendiri dan anak buah kita adalah “Bagaimana kita melakukan pekerjaan tersebut?” Bagaimana kita dapat melakukannya dengan lebih baik? Perubahan apa saja yang akan meningkatkan kemampuan kita untuk melayani pelanggan dan juga satu sama lain ?. Akhirnya yang ketiga, melibatkan struktur organisasi iu sendiri. Pertanyaan yang baik yang diajukan disini adalah,”Perubahan struktur mana saja yang perlu kita tempuh untuk menjadi lebih efisien dan efektif?”

Huruf V adalah singkatan dari Value Results and Relationship (Hargai Hasil dan Hubungan) Kita harus menghargai pelanggan kita lebih dahulu, dan nilai itu akan menuntun perilaku kita dan menjamin keberhasilan kita terus menerus. Apa yang tidak dimengerti kebanyakan orang ialah bahwa mereka dapat meraup hasil keuangan yang lebih tinggi kalau mereka mempunyai hubungan yang baik. Kita harus meningkatkan nilai hubungan dengan seorang mitra seperti halnya dengan hasil. Memimpin pada tingkat yang lebih tinggi mencakup hasil maupun hubungan.

Huruf E terakhir ialah Embody The Values (Mewujudkan Nilai) Ini adalah sesuatu yang mendasar dan berlangsung terus menerus. Kalau kita kehilangan kredibilitas sebagai pemimpin, potensi kepemimpinan kita akan sangat terbatas. Kita harus melakukan lebih daripada sekedar merumuskan nilai-nilai tersebut, kita tidak boleh hanya mengucapkannya, kita harus memperlihatkannya. Semua kepemimpinan sejati dibangun di atas kepercayaan. Salah satu adalah hidup konsisten dengan nilai-nilai yang kita akui. Kalau dikatakan bahwa pelanggan adalah penting, tindakan-tindakan kita seharusnya lebih mendukung pernyataan tersebut. Jika kita memilih untuk hidup seolah-olah pelanggan tidak penting, orang-orang akan mempunyai alasan untuk mempertanyakan kelayakan kita untuk dipercaya.

Akhirnya, bagi para pemimpin yang memimpin dengan tidak didasarkan pada kekuasaan atau jabatan sebaliknya, kepemimpinan yang lahir dari hati yang melayani, maka merekalah ilham bagi semua orang dan bagi calon pemimpin masa depan.


TUMBUH & BERKARIR


Pria tidak mungkin luput hubungannya dengan pekerjaan, karier, dan pelayanan. KIta akan membahas bagaimana seorang pria memiliki ketangguhan di dalam ketiga area ini. Edwin Louis Cole pernah memberikan sebuah pernyataan yang sangat indah,

“Orang yang mengetahui ‘bagaimana’ akan mendapatkan pekerja, tetapi orang yang mengetahui ‘mengapa’ selalu menjadi bosnya.”

Apakah kita ingin bertumbuh di dalam pekerjaan, karier, dan pelayanan? Kalau jawaban kita ‘ya’, maka kita harus bertumbuh dalam dua hal.

Pertama, kita harus bertumbuh di dalam kemampuan kita. Caranya, kita belajar dan mengetahui segala sesuatu sedetail mungkin, sehingga kita menjadi ahli di bidang itu. Kita tidak bisa memperoleh pekerjaan kalau kita tidak mempunyai kemampuan apa-apa, jadi kita perlu belajar sebanyak-banyaknya dan meningkatkan keahlian kita sehingga kita semakin banyak menghasilkan hal-hal yang luar biasa. Saya jamin, kita akan menjadi rebutan berbagai perusahaan kalau kita excellent di bidang pekerjaan kita.

Kedua, kita tidak boleh berhenti hanya mengetahui ‘bagaimana’, kita perlu meningkatkan diri kita lebih lagi. Kita perlu mengetahui, ‘mengapa’. Seperti yang tadi sudah dituliskan, mereka yang mengetahui, ‘mengapa’ akan menjadi bos. ‘Mengapa’ erat sekali kaitannya dengan berapa kayanya hikmat yang kita miliki. Ada banyak orang yang hanya mengerti kemampuannya tetapi tidak bertumbuh dalam hikmat, sehingga tidak terjadi perubahan di dalam hidup. Seorang petinju yang memiliki kekuatan luar biasa namun tanpa hikmat tidak memiliki strategi dalam menghadapi lawannya, dia hanya akan memukul sekuat tenaga tanpa terencana. Ini berbahaya, karena dia akan bisa kalah bila berhadapan dengan ptinju lain yang mungkin tidak sekuat dia namun memiliki strategi yang matang.

Banyak sekali orang yang ingin mengetahui apa arti dari hikmat. Hikmat adalah kemampuan untuk menerapkan apa yang kita ketahui. Hikmat juga adalah cara pandang kita dari sudut pandang Tuhan. Bagaimana caranya kita bisa memandang segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan? Kita perlu banyak membaca dan merenungkan kata-kata hikmat yang berharga, salah satunya adalah membaca hikmat yang ditulis oleh Raja Salomo di dalam kitab Amsal.

Rahasia bertumbuh dalam Karier dan Pelayanan

Sejak tadi, saya sudah membicarakan tentang bertumbuh di dalam pekerjaan, karier, dan pelayanan, kali saya ingin memberikan tips supaya kita bisa bertumbuh. Tipsnya sangat sederhana dan pasti sudah sering kita dengar, yaitu, kita harus menjadi orang yang tidak pernah berhenti belajar.


Ada 3 cara untuk belajar :
1.  Belajar di dalam kelas
Sistem belajar di kelas adalah sistem yang sering kita jumpai, baik lewat sekolah atau tempat-tempat kursus. Dalam sistem ini, kita diwajibkan untuk membaca buku. Kita harus mempelajari hal-hal yang terkait sedetail mungkin, lalu mempraktekkannya di rumah. Cara belajar ini berguna untuk mengisi pengetahuan kita, namun sayangnya sering juga tidak efektif. Masih ingat berapa banyak pelajaran yang kita pelajari di sekolah? Tetapi berapa banyak yang berguna bagi hidup kita sehari-hari? Maka, jangan pernah puas dengan cara belajar pertama ini, kita harus meningkat ke cara belajar kedua.

2.  Belajar sambil mempraktekkan (Learning by Doing)
Cara belajar yang kedua ini biasanya dibuat dalam bentuk simulasi. Di dalam sistem simulasi, kita akan dikondisikan pada kondisi tertentu kemudian kita diminta untuk praktek. Misalkan, kita dikondisikan berada di tempat seperti kantor, kondisinya dibuat semirip mungkin dengan tempat kita bekerja tetapi bukan benar-benar di situasi nyata, lalu kita diminta mempraktekkan apa yang sudah dipelajari. Setelah simulasi selesai, kita akan diajak merefleksi dan mengevaluasi keberhasil maupun kesalahan atau kegagalan kita di simulasi tadi. Cara belajar ini luar biasa bagus, namun masih belum maskimal, kita tidak boleh berhenti di sini. Mari kita melangkah ke cara belajar yang ketiga.

3.  Belajar dari pengalaman hidup
Belajar di kelas atau seminar, membaca buku, atau melalui training di kantor, semuanya baik dan memperlengkapi kita dengan sebuah pengalaman. Sayangnya, pengalaman yang demikian hanyalah pengalaman yang dikondisikan, bukan pengalaman yang nyata. Itu sebabnya, kita perlu memperlengkapi cara belajar kita dengan cara belajar ketiga ini, yaitu belajar dari pengalaman hidup, belajar di dalam kehidupan keseharian kita.

Kata “belajar” dalam bahasa Ibrani adalah “lamad”, artinya seperti domba yang digembalakan oleh gembalanya. Domba yang digembalakan akan dipukul atau digertak dengan tongkat oleh gembalanya. Untuk itu, Tuhan banyak mengajar kita di kehidupan sehari-hari, bukan di kelas. Bayangkan, kalau domba belajar di kelas, guru bisa-bisa berkata, “mari kita belajar mengembek tiga sesi”. Kan bukan itu caranya. Cara belajar domba adalah melalui pukulan-pukulan gembalanya, itulah lamad. Pukulan-pukulan akan diberikan kalau domba tersebut keluar dari rombongannya. Kalau domba lebih nakal sedikit, berjalan terlalu jauh dari rombongan, maka gembalanya bukan memakai tongkat lagi tapi pakai ali-ali atau pelontar batu. Kalau domba terkena batu yang terlontar ini, maka akan “benjol”, sehingga domba nakal akan segera bergabung dengan rombongannya.

TUHAN BANYAK MENGAJAR KITA DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI, DARI PADA DI KELAS.

Tuhan adalah yang Maha segalanya. Jadi, kepada Dia, kita bisa belajar. Kalau kita seorang pengusaha, kita bisa belajar bisnis yang cerdas namun jujur dari Tuhan. Kalau kita seorang politikus, kita punb bisa belajar dari Dia, sebab Tuhan adalah ahli mengatur hidup berbangsa dan bernegara. Begitu pula sebagai seniman, Tuhan Sang Pencipta tentunya Seniman Tertinggi. Kalau Tuhan bukan seniman, kita akan bisa melihat warna hitam atau putih saja. Tapi karena Dia adalah Seniman Tertinggi, maka kita bisa melihat warna-warna indah.

Jadi, belajar dalam hidup sehari-hari pada Tuhan akan membuat kita bertumbuh secara luar biasa dalam pekerjaan, karier, dan pelayanan kita.


Senin, 01 Juli 2013

SECERCA BAHASA BUAT PPS

PPS OH PPS .... !!!!!!!!!!!!!!!!!!

KAU BAGAIKAN TAMU KOHARMATAN BAGI KAMI,
KAU ADALAH IMPIAN SELURUH MASYARAKAT PULAU SUMBAWA,
UNTUK HIDUP LAYAK DI DAEARH SENDIRI.

PPS,,,,,,,,,

SUARA GEMA MU MENDULANG SAMPAI KE SENAYAN,
MESKIPUN ORANG SENAYAN TAK PERNAH MENGHIRAUKAN MU,
SEMOGA SUARA MU TETAP ADA, DAN TAKKAN PERNAH PUDAR SAMPAI KAPANPUN.

PPS,,,,,

SAAT INI BANYAK ORANG MENANTI KEPASTIAN-MU,
PERJUANGAN DEMI PERJUANGAN BAGIAN DARI WUJUD UNTUK MENDAPATKAN-MU DALAM SUKA MAUPUN DUKA.

PPS....

KEPASTIAN NAMA-MU TINGGAL MENGHITUNG HARI,
AKANKAH ADA MAHLUK ALLAH YANG AKAN MENGANGKAT DERAJAT-MU ?
ADAKAH MASIH MANUSIA CIPTAAN ALLAH YANG MAU PEDULI DENGAN DIRI-MU DISENAYAN SANA ?

KAMI MENUNGGU MU,,,,WAHAI PPS. SEMOGA ENGKAU CEPAT DATANG DAN BERKUMPUL BERSAMA KAMI DEMI MASYARAKAT PULAU SUMBAWA.

SEMANGAT UNTUK PEMUDA DEMI PPS

SEMANGAT UNTUK PEMUDA DEMI PPS

ASSALAMUALAIKUM,WAR,WAB.

BERTEPATAN DENGAN TANGGAL 1 JULI 2013 MERUPAKAN MOMENTUM AWAL GEBRAKAN ELEMEN MASYARAKAT PULAU SUMBAWA MENYUARAKAN AGAR PPS MASUK DALAM DOB, HAL INI MENDAPAT TANTANGAN DARI BERBAGAI MASYARAKAT TERKAIT DENGAN GERAKAN MASYARAKAT KSB DI POTO TANO, ELEMEN MAHASISWA DI BANDARA SUMBAWA DAN WILAYAH LAIN DI PULAU SUMBAWA.

MASYARAKAT YANG SIMAKSUD DISINI ADALAH MASYARAKAT YANG PEDULI NAMUN TAKUT UNTUK BERBUAT SEHINGGA MENGELUARKAN SUARA BAHWA PPS HANYA SENSASI POLITIK (BAHASA PENULIS) NAMUN MELIHAT DARI KESERIUSAN WARGA GERAKAN UNTUK MEMERDEKAKAN PULAU SUMBAWA MENJADI KEBANGGAAN BAGI MASYARAKAT PULAU SUMBAWA UNTUK PATUT BERSYUKUR ATAS KEPEDULIAN SEGELINTIR MASYARAKAT ATAU MAHASISWA YANG BERJIWA KSATRIA,ADU JOTOS DENGAN PIHAK KEAMANAN UNTUK MENYUARAKAN PPS,,,SEBAGAI MASYARAKAT PULAU SUMBAWA SAYA TERHARU DAN LEWAT PESAT SINGKAT INI MENGAJAK SELURUH ELEMEN MASYARAKAT BAIK MUDA MAUPUN TUA,PEGAWAI,PEJABAT, DAN PEMAIN PARPOL UNTUK IKUT AMBIL BAGIAN DALAM MENDUKUNG PPS..INGGAT MEMBERIKAN DUKUNGAN DIWILAYAH PULAU SUMBAWA SANGATLAH BERWIBAWA BAGI PEJABAT ATAUPUN POLITIKUS TETAPI ALANGKAH BIJAK IKUT AMBIL BAGIAN BAHU MEMBAHU DENGAN MASYARAKAT MENYUARAKAN PPS DEMI KEPENTINGAN MASYARAKAT PULAU SUMBAWA.

NAMUN,,,,,,BUKAN HAL TANG TABUH LAGI, JIKALAU MENYUARAKAN PPS TANPA ADA KEIKUTSERTAAN KP3S MAKA AGENDA BERSAMA AKAN MENJADI TABUH,, KP3S JUGA TURUT SERTA MENGAWAL PROSES INI BUKAN BERDIAM MENYAKSIKAN MASYARAKAT PULAU SUMBAWA BERSORAK, ADU JOTOS DENGAN PIHAK KEAMANAN DLL.

PESAN BUAT KP3S : PERJUANGAN BAPAK-IBU SEMUA BELUM MEMBUAHKAN HASIL ,,,,!!!

SEKARANG MASYARAKAT UDAH MENDUKUNG DENGAN BUKTI BUKAN LAGI JANJI ?

SEMOGA PERJUANGAN DIAWAL JULI INI MENJADI MOMENT TEPAT UNTUK KEBANGKITAN SEMANGAT MASYARAKAT MENUJU KEHIDUPAN YANG DIIMPIKAN............

SALAM GERAKAN
WASSALAMUALAIKUM,WAR,WAB


HAMDAN, S.Sos.I

MANFAATKAN WAKTU SEBAIK MUNGKIN

"Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yg menunggu"



Ulasan :
"Biarlah waktu menjawab segalanya" atau "waktu akan menjawab segalanya" perkataan yang sering kita dengar, dan kebenarann bahwa waktu akan menjawab segala sesuatu akan sulit dibantahkan oleh siapapun.
Walau waktu akan menjawab segala sesuatu, bukan berarti kita untuk melakukan sesuatu harus menunggu waktu, karena waktu akan senantiasa berjalan tanpa pernah mundur kebelakang.
Kejadian hari ini memiliki akibat dengan hari esok, atau hari kemarin berakibat hari ini, artinya kejadian kejadina masa lampau, hari ini dan esok, saling memiliki keterkaitan ibarat "rajutan" atau "bangunan" yang saling melengkapi dan mendukung.
Contoh :
1. Seorang Politikus, akan membangun karir politiknya sejak dini, bukan hanya lewat Pemilu atau Pilkada. Pilkada atau Pemilu, hanya merupakan moment untuk menguji apakah yang dia lakukan selama ini dibidang politik sudah berhasil atau tidak.
2. Seorang Pelajar SMA membutuhkan waktu 3 Tahun agar dapat mengikuti UN yang hanya selama 3 hari, apakah selama 3 tahun itu si Pelajar tidak perlu melakukan sesuatu ? jawabnya pasti tidak. Si pelajar harus melakukan sesuatu setiap waktu, sehingga dalam UN yang hanya 3 hari, si Pelajar dapat menjawab soal-soal dan lulus. Artinya bukan wakatu 3 hari itu yang paling menentukan, tapi apa yang dia lakukan selama 3 tahun itu.
Jadi lakukanlah sesuatu setiap waktu tanpa pernah menunggu waktu yang tepat, karena semua waktu adalah tepat. Menunggu waktu yang tepat sama halnya dengan "merusak" hari kemarin, dan "memperlambat" hari esok. Lagian bukankah menunggu pekerjaan yang paling membosankan bukan ???? jadi.... buat apa menunggu...!!! :)