Secara alamiah, manusia mempunyai kecenderungan untuk
mengikuti pola hidup yang sama tanpa ia sadari. Bayangkan saja ketika Anda
pindah ke rumah baru, kemungkinan besar Anda akan meletakkan barang-barang
diposisi yang sama dengan di rumah lama. Ini membuktikan betapa sulitnya
mengubah kebiasaan atau pola hidup yang sudah kita lakukan bertahun-tahun.
Hal yang sama terjadi dalam suatu relationship atau
hubungan berpasangan. Suatu pola mulai terbentuk pada tahap perkencanan atau
pernikahan. Tanpa disadari kita cenderung melakukan hal yang sama
berulang-ulang dan akan sulit sekali untuk meninggalkannya. Yang menarik dalam
relationship adalah kita tidak hanya berhubungan dengan pasangan kita saja,
tetapi juga dengan orang tua, tante, kakak, adik, sepupu, dan banyak lagi.
Kebiasaan yang kita ciptakan akan mempengaruhi bagaimana penerimaan mereka.
Seperti mendirikan bangunan, setiap kebiasaan yang
kita ciptakan seperti lapisan batu bata yang kita letakkan di atas tembok.
Kebiasaan yang terbentuk di kemudian hari akan mengambil pola dari kebiasaan
sebelumnya. Apabila kita menyadari sejak awal bahwa suatu kebiasaan akan
menimbulkan masalah, sungguh suatu tindakan bijaksana untuk segera mengubahnya
sebelum itu membentuk suatu pola yang sulit dihilangkan.
Pola juga bisa timbul karena kebiasaan dalam keluarga
dan pengalaman masa lalu kita dalam relationship. Kecenderungan yang timbul
adalah kita mewarisi kebiasaan lama ke dalam relationship baru. Disini kita
menaruh harapan banyak dari pasangan kita. Harapan yang timbul karena kita
merasa menemukan diri kita dipasangan kita sendiri. Suatu studi tentang
psikologi relationship mengatakan bahwa kita cenderung mencari pasangan hidup
yang memiliki kemiripan kepribadian dengan diri kita karena kita tidak mau
berubah terlalu banyak.
Padahal sebetulnya relationship itu adalah proses,
bukan tujuan, yang membuat kita seharusnya lebih matang dan mengerti tentang
diri kita sendiri dan pasangan kita. Dalam proses pematangan pastinya akan
terjadi banyak benturan dan perubahan.
Lalu bagaimana menyikapinya:
- Tidak ada yang benar atau yang salah dalam memecahkan persoalan bersama. Ketika Anda mencoba untuk menang dalam suatu argumen, Anda kehilangan sesuatu yang sangan berharga, yaitu rasa kasih.
- Masalah apapun, apabila dikenali sejak awal, akan lebih mudah diselesaikan bersama-sama dengan saling mendengarkan, menghargai dan adanya keinginan untuk berubah.
- Relationship bukan sekedar
friendship, melainkan partnership. Fokuskan diri Anda ke teamwork dan
saling membagi.
- Apa yang Anda berikan akan
Anda terima. Ini hukum universal kehidupan yang berlaku juga untuk
relationship. Kalau Anda ingin dicintai, Anda harus memberikan cinta.
Semakin banyak yang Anda berikan semakin banyak pula yang Anda terima.
- Menyadari bahwa relationship
adalah media yang paling sempurna untuk mengenali diri Anda sendiri
melalui pasangan Anda. Jadi berhentilah mengomel dan mengeluh. Sebaliknya
mulailah mengambil tanggung jawab dan lebih mencintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar