Rabu, 12 Juni 2013

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Hamdan Syafii, S.Sos.I

Sebagai bahan refleksi kita bersama dalam melakukan sebuah perubahan social.  Melihat phenomena yang terjadi dalam masyarakat kita sekarang, perlu rasanya melakukan sebuah perubahan dalam menanggulangi terjadinya sebuah diskriminasi yang cukup panjang dewasa ini.
Kemiskinan sekarang ini menjadi perhatian serius bangsa, berbagai cara telah dilakukan demi menanggulangi permasalahanyang sedang dihadapi masyarakat kita sekarang. Berbagai cara digunakan untuk menanggulani kemiskinan itu sendiri. kalau kita lirik sedikit tentang rakyat yang jauh dari kesejahteraan dalam mendapatkan bantuan khusus dari pemerintah.
Rakyat Indonesia sekarang ini masih jauh dari kesejahteraan yang di idam-idamkan selama ini. Kalau kita melirik para ilmuan Indonesia yang khusus membahas mengenai penanggulangan kemiskinan banyak sekali teori-teori yang menarik, namun untuk penerapannya masih kurang diserap oleh masyarakat banyak.
Tokoh ilmu social menawarkan ada beberapa pilar yang rasanya bisa membantu Negara dalam melakukan cita-cita mulia, pilar itu terbagi menjadi empat, antaranya adalah sebagai berikut:
Pilar Pertama Perluasan Kesempatan
Di mana pilar pertama ini dapat menciptakan suasana dan ekonomi makro, pemerintahan, dan pelayanan public yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi sehingga mampu meningkatkan penanggulangan kemiskinan.
Demi tercapainya cita-cita bangsa dalam memperluas kesempatan kerja bagi penduduk ditataran pemerintahan perlu rasanya untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas tentunya dalam menanggulangi pelayanan public yang teratur. Terkoordinasinya pelayanan public tatanan pemerintahan akan menjadi mudah dalam menangani masyarakat.
Pelayanan masyarakat yang kondusif akan memberikan efek yang positif, terciptanya pelayanan yang sistematis akan memudahkannya dalam berkoordinasi secara teratur dan memberikan kira-kira mana yang harus didahulukan dalam menangani problema yang sedang melanda masyarakat. Dari perekonomian masyarakat, dipandang perlu memberikan pelatihan-pelatihan yang baik dan membangun mereka dalam melihat kesempatan mereka, mengembangkan usaha mandiri dalam hal ini adalah pendamping dari perluasan ekonomi, pendidikan kearah yang lebih baik dalam melakukan sebuah perubahan.

Pilar ke-Dua Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Pemberdayaan masyarakat miskin ini dapat dilakukan melalui peningkatan sumberdaya manusia, pemantapan organisasi dan kelembagaan social, politik, ekonomi, budaya sehingga mampu untuk mandiri dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat miskin.
Peningkatan sumberdaya manusia menjadi kajian untama bagi kita semua tentunya untuk memberikan bimbingan yang positif dan membangun.
Pilar ke-Tiga Peningkatan Kemampuan/Human Capital
Peningkatan kemampuan dasar masyarakat miskin baik individual/kelembagaan untuk meningkatkan pendapatan melalui langkah perbaikan kesehatan dan pendidikan, peningkatan keterampilan usaha, permodalan, prasarana, teknologi, serta informasi pasar dan mampu mengadaptasi terhadap perkembangan lingkungannya (ekonomi dan sosial).
Pilar ke-Empat Perlindungan Sosial
Perlindungan social dapat memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat yang rentan (vumerable) (pengemis, lansia, anak-anak terlantar, yatim piatu, penderita cacat, korban bencana alam, korban konflik social, serta mereka yang terkena dampak krisis ekonomi.

Penanggulangan kemiskinan harus dlakukan secara bersama-sama saling sinergi antara level nasional dan daerah. Pada level nasional, antara pemerintah pusat melalui departemen/LPND dan DPR, dunia usaha dan masyarakat/MGO/PT harus bahu membahu dengan memobilisasi sumberdaya dan otoritas secara seimbang. Demikian pula dalam level daerah, pemerintah daerah melalui dinas-dinas dan DPRD, dunia usaha local, masyarakat miskin/masyarakat luas/NGO/PT juga harus bahu membahu dengan memobilisasi sumberdaya dan otoritas secara seimbang.

Tidak ada komentar: