SEDEKAH kapanpun adalah baik.
Betapa Rasulullah SAW dan para sahabat menggemarkan sedekahnya setiap waktu.
Simak riwayat di bawah ini:
“Dari Yazid bin Abu Habib, dia
memberi-tahu bahwa Abu al-Khair telah menyampai-kan kepadanya bahwa dia pernah
mendengar ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, aku pernah
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap orang
berada di bawah naungan sha-daqahnya sehingga diadili di antara umat manusia.’"
Yazid mengatakan, “Tidak ada satu
hari pun berlalu dari Abu Khair, melainkan dia selalu bershadaqah meski hanya
dengan sepotong kue, bawang, atau yang lainnya.” (Shahih: Diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dengan sanad yang shahih dan dinilai shahih oleh al-Albani di dalam
kitab Shahiih at-Targhiib.
Dan
dalam riwayat Ibnu Khuzaimah disebutkan:
“Naungan orang mukmin pada hari
Kiamat kelak adalah shadaqahnya,” Hasan: Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan
dinilai shahih oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib.
Dan menurut riwayat ath-Thabrani
dan al-Baihaqi, dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya shadaqah itu
dapat memadamkan panas kuburan dari penghuninya. Dan sesungguhnya orang mukmin
pada hari Kiamat kelak akan bernaung di bawah naungan shadaqahnya.” Hasan:
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani di dalam kitab al-Kabiir, dan al-Baihaqi dan
dinilai hasan oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib.
‘Umar bin al-Khaththab
Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Pernah dikatakan kepadaku bahwa seluruh amal
perbuatan akan merasa bangga sehingga shada-qah akan berkata, ‘Aku yang lebih
utama daripada kalian.’” Hasan: Dinilai shahih oleh al-Hakim yang disepakati
oleh adz-Dzahabi. Dan al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib.
Demikian salah satu bagian dari
keutamaan shadaqah pada setiap harinya. Sedangkan shadaqah pada hari Jum’at
memiliki keutamaan khusus dari hari-hari lainnya.
Telah diriwayatkan oleh Imam
‘Abdurrazzaq ash-Shan’ani rahimahullah dari Imam Sufyan ats-Tsauri, dari
Mansur, dari Mujahid, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, Abu
Hurairah dan Ka’ab pernah berkumpul. Lalu Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu
berkata, “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah
seorang muslim bertepatan dengannya dalam keadaan memohon kebaikan kepada Allah
Ta’ala melainkan Dia akan men-datangkan kebaikan itu kepadanya.”
Maka Ka’ab Radhiyallahu ‘anhu
berkata, “Maukah engkau aku beritahu kepadamu tentang hari Jum’at? Jika hari
Jum’at tiba, maka langit, bumi, daratan, lautan, pohon, lembah, air, dan
makhluk secara keseluruhan akan panik, kecuali anak Adam (umat manusia) dan
syaitan. Dan para Malaikat berkeliling mengitari pintu-pintu masjid untuk
mencatat orang-orang yang datang berurutan. Dan jika khatib telah naik mimbar,
maka mereka pun menutup buku lembaran-lembaran mereka.
Dan merupakan kewajiban bagi
setiap orang yang sudah baligh untuk mandi seperti mandi janabah. Dan tidak ada
matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih afdhal dari hari
Jum’at, dan shadaqah pada hari itu lebih agung daripada hari-hari lainnya.”
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma
mengatakan, “Ini Hadits Abu Hurairah dan Ka’ab. Saya sendiri berpendapat, ‘Jika
keluarganya memiliki minyak wangi, maka hendaklah dia memakainya pada hari
itu.’ Shahih: Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq, disebutkan oleh Ibnul Qayyim di
dalam kitab Zaadul Ma’aad dari Ahmad Ibnu Zuhair bin Harb, “Ayahku memberitahu
kami, ia berkata, “Jarir memberitahu kami dari Manshur.”
Ibnul Qayyim rahimahullah
mengatakan, “Sesungguhnya shadaqah pada hari Jum’at itu memiliki kelebihan dari
hari-hari lainnya. Shadaqah pada hari itu dibandingkan dengan hari-hari lainnya
dalam sepekan, seperti shadaqah pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan
seluruh bulan lainnya.”
Lebih lanjut, Ibnul Qayyim juga
mengatakan, “Aku pernah menyaksikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, semoga Allah
menyucikan ruhnya, jika berangkat menunaikan shalat Jum’at membawa apa yang
terdapat di rumahnya, baik itu roti atau yang lainnya untuk dia shadaqahkan
selama dalam perjalanannya itu secara sembunyi-sembunyi.”
Aku pun, lanjut Ibnul Qayyim,
pernah mendengarnya mengatakan, “Jika Allah telah memerintahkan kepada kita
untuk bershadaqah di hadapan seruan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
maka shadaqah di hadapan seruan Allah Ta’ala jelas lebih afdhal dan lebih utama
fadhilahnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar