Hamdan Syafii, S.Sos.I
Sebagai
bahan refleksi kita bersama dalam melakukan sebuah perubahan social. Melihat phenomena yang terjadi dalam
masyarakat kita sekarang, perlu rasanya melakukan sebuah perubahan dalam
menanggulangi terjadinya sebuah diskriminasi yang cukup panjang dewasa ini.
Kemiskinan
sekarang ini menjadi perhatian serius bangsa, berbagai cara telah dilakukan
demi menanggulangi permasalahanyang sedang dihadapi masyarakat kita sekarang. Berbagai
cara digunakan untuk menanggulani kemiskinan itu sendiri. kalau kita lirik
sedikit tentang rakyat yang jauh dari kesejahteraan dalam mendapatkan bantuan
khusus dari pemerintah.
Rakyat
Indonesia sekarang ini masih jauh dari kesejahteraan yang di idam-idamkan
selama ini. Kalau kita melirik para ilmuan Indonesia yang khusus membahas
mengenai penanggulangan kemiskinan banyak sekali teori-teori yang menarik,
namun untuk penerapannya masih kurang diserap oleh masyarakat banyak.
Tokoh
ilmu social menawarkan ada beberapa pilar yang rasanya bisa membantu Negara
dalam melakukan cita-cita mulia, pilar itu terbagi menjadi empat, antaranya
adalah sebagai berikut:
Pilar Pertama
Perluasan Kesempatan
Di
mana pilar pertama ini dapat menciptakan suasana dan ekonomi makro,
pemerintahan, dan pelayanan public yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi
sehingga mampu meningkatkan penanggulangan kemiskinan.
Demi
tercapainya cita-cita bangsa dalam memperluas kesempatan kerja bagi penduduk
ditataran pemerintahan perlu rasanya untuk memberikan kesempatan bagi
masyarakat luas tentunya dalam menanggulangi pelayanan public yang teratur.
Terkoordinasinya pelayanan public tatanan pemerintahan akan menjadi mudah dalam
menangani masyarakat.
Pelayanan
masyarakat yang kondusif akan memberikan efek yang positif, terciptanya
pelayanan yang sistematis akan memudahkannya dalam berkoordinasi secara teratur
dan memberikan kira-kira mana yang harus didahulukan dalam menangani problema
yang sedang melanda masyarakat. Dari perekonomian masyarakat, dipandang perlu memberikan
pelatihan-pelatihan yang baik dan membangun mereka dalam melihat kesempatan
mereka, mengembangkan usaha mandiri dalam hal ini adalah pendamping dari
perluasan ekonomi, pendidikan kearah yang lebih baik dalam melakukan sebuah
perubahan.
Pilar ke-Dua
Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Pemberdayaan
masyarakat miskin ini dapat dilakukan melalui peningkatan sumberdaya manusia,
pemantapan organisasi dan kelembagaan social, politik, ekonomi, budaya sehingga
mampu untuk mandiri dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi
masyarakat miskin.
Peningkatan
sumberdaya manusia menjadi kajian untama bagi kita semua tentunya untuk memberikan
bimbingan yang positif dan membangun.
Pilar ke-Tiga
Peningkatan Kemampuan/Human Capital
Peningkatan
kemampuan dasar masyarakat miskin baik individual/kelembagaan untuk
meningkatkan pendapatan melalui langkah perbaikan kesehatan dan pendidikan,
peningkatan keterampilan usaha, permodalan, prasarana, teknologi, serta
informasi pasar dan mampu mengadaptasi terhadap perkembangan lingkungannya (ekonomi
dan sosial).
Pilar ke-Empat
Perlindungan Sosial
Perlindungan
social dapat memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat yang rentan
(vumerable) (pengemis, lansia,
anak-anak terlantar, yatim piatu, penderita cacat, korban bencana alam, korban
konflik social, serta mereka yang terkena dampak krisis ekonomi.
Penanggulangan
kemiskinan harus dlakukan secara bersama-sama saling sinergi antara level
nasional dan daerah. Pada level nasional, antara pemerintah pusat melalui
departemen/LPND dan DPR, dunia usaha dan masyarakat/MGO/PT harus bahu membahu
dengan memobilisasi sumberdaya dan otoritas secara seimbang. Demikian pula
dalam level daerah, pemerintah daerah melalui dinas-dinas dan DPRD, dunia usaha
local, masyarakat miskin/masyarakat luas/NGO/PT juga harus bahu membahu dengan
memobilisasi sumberdaya dan otoritas secara seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar