Kamis, 20 Juni 2013

MAHASISWA : AMBISI DAN MERESAHKAN (kajian dan diskusi mendalam)





“ Hamdan, S.Sos.I “
( alumni Fakultas Dakwah & Komunikasi IAIN Mataram)


Mahasiswa sebagai salah satu komponen masyarakat terpelajar yang penting sangat besar pengaruhnya di dalam laju pergerakan sebuah bangsa. Dalam konteks Indonesia moderen, mahasiswa telah terbukti berada di garda depan di dalam sejumlah proses perubahan sosial dan bahkan politik, seperti yang terjadi pada gerakan mahasiswa tahun 1966, dan yang paling mutakhir, tentu saja, gerakan reformasi gerakan moral yang meruntuhkan kekuasaan Suharto dan pemerintahan Orde Baru.

Tradisi intelektual di kalangan mahasiswa yang kritis, terkadang anti kemapanan, dan independen tidak pernah lahir begitu saja secara given. Hal ini selalu diawali dengan pergulatan pemikiran yang intensif, kritikal dan terbuka. Kemudian, pemikiran-pemikiran itu terakumulasi sedemikian rupa sehingga muncul tuntutan untuk menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk aksi sosial seperti demonstrasi. Dalam konteks sekarang di mana nilai-nilai keagamaan sering menjadi pertimbangan yang signifikan atmosfir intelektualisme yang dikembangkan mungkin tidak selalu sejalan dengan tradisi intelektual yang berkembang pada kampus-kampus universitas dan Perguruan Tinggi umum.

Namun demikian, ada hal yang perlu dicatat bahwa, kelompok-kelompok mahasiswa yang sering menjadi tempat penggodokan berbagai ide-ide segar mahasiswa juga berkembang pesat di beberapa kampus. Akibatnya, meskipun terkadang berbeda visi dan orientasi, terdapat beberapa garis benang merah yang menghubungkan antara sesama mahasiswa tersebut. Dan, dari sini, muncul beberapa kelompok mahasiswa yang berkembang di dunia kampus yang juga diakui keberadaannya oleh kelompok-kelompok lainnya. 

Melihat fakta yang terjadi gerakan mahasiswa saat ini, di lingkungan kampus  terkadang terjadi kontradiksi yang mengakibatkan lemahnya kontrol serta lemahnya gerakan yang dibangun oleh kaum terpelajar tersebut. dari setiap aksi yang dilakukan baik di lingkungan kampus maupun diluar kampus hanya terjadi permainan liku-liku belaka.

Pertanyaannya. Dimana kaum mahasiswa yang menjadi dambaan saat ini ?. Dari beberapa bulan terakhir membuktikan bahwa dari perguruan tinggi yang sering melakukan demontrasi adalah perguruan tinggi yang berleber agama, tetapi hasil yang dicapai terkadang membuat banyak orang merasa resah. Inikah yang dinamakan kaum intelek ?

Wahai,,, para pujangga demonstran mesih layak-kah dirimu menyandang gelar mahasiswa dan kaum intelek !!!!. merenung-lah supaya apa yang dilakukan mampu dirubah. Perjuangkan-lah hak orang-orang tertintas, jikalau mau diperjuangkan, jikalau tidak, maka berbenah-lah untuk rajin-rajin belajar supaya kamu jadi orang yang bermanfaat.

(tulisan ini pernah saya postingkan beberapa bulan yang lalu namun saya posting kembali sebagai bahan refleksi kaum gerakan)


Tidak ada komentar: