Senin, 24 Juni 2013

Seleksi SBMPTN : Mahasiswa Mengadu Nasib




Semarak dari penerimaan  mahasiswa baru jalu SBMPTN telah gelar serentak diseluruh perguruan tinggi se-indonesia, namun tahun ini Universitas Mataram sebagai lembaga pendidikan kebanggan masyarakat NTB menyeleksi siswa/i lulusan SMA,MA dan SMK / Sederajat sebanyak 12.375 orang yang akan mengundi nasib menjadi mahasiswa dikampus tersebut sebanyak 1.032 orang.  Namun dengan sistem seperti ini mampukah merubah pendidikan  indonesia ?
Ujian kelulusan bagi siswa/i telah dilalui, ada yang lulus dan ada yang tidak. Semua itu tentu kembali dengan keprebadian masing-masing untuk menentukan nasib dengan berbekal belajar dan belajar.
Kini penantian dan harapan untuk masuk keperguruan tinggi menjadi duri setelah melewati masa-masa kritis dibangku SMA, aturan yang tidak bis dirubah  menjadi indikator yang mesti dijalani oleh seorang calon mahasiswa yang memiliki niat masuk keperguruan tinggi negeri. Suka duka serta penderitaan dialami dan dinikmati tanpa ada rasa penyesalan untuk dapat memenuhi hajad yang diharapkan, berbekal pengalaman dan perjuangan tentu ada yang berhasil lolos cobaan dan ada pula yang tidak. Karena jumlah peserta jauh lebih banyak dari pada yang akan diterima. Masuk kulian susah, bayar kulia banyak, dapat kerja sulit. Inilah sindiran pertama yang harus dilewati oleh seorang calon mahasiswa !
            Anak kulia orang tua pun berfikir habis kulia dapat pekerjaan, namun pemerintah berkata lain. Inilah pola pendidikan sebagai bentuk mengangkat derajat indonesia di mata dunia yang mencegam anaknya sendiri. Memang cocok pepatah kuno itu,
Berakit-rakit kehulu,
berenang-renang ketepian,
bersakit-sakit dahulu,
bersenag-senag kemudia.
Ini semboyan penyemangat calon mahasiswa dengan kesulitan menginjak kaki diperguruan tinggi.  Akankah kita menjadi penonton seperti kasus lain di wilayah sendiri ?
Renunggilah untuk berbuat atau menikmati sistem yang ada......!!!!!!!!!!!!!!!!!


Tidak ada komentar: